
Bila kegiatan seremonial yg banyak menelan biaya demi gengsi "bau terasi" ini sering dilakukan maka disebut organisasinya maju dan bila kegiatan tsbt jarang dilakukan maka organisasi dikatakan tdk berkembang dan mengalami kemunduran "jalan di tempat".
Anggapan sperti ini tdk selalu benar,karena tujuan organisasi yg maju mengedepankan substansi bukan seremoni.
Pujakesuma telah bertumbuh dan berkembang melakukan perubahan yg signifikan menggeser paradigma seremonial menjadi paradigma baru yang lebih substansial sbgmna digariskan dlm AdA/ART organisasi.
Organisasi yg baik bila mau berkembang hrs bisa membongkar kebiasaan lama mengganti dgn kebiasaan baru yg substantif mencapai tujuan.Dgn dmkn organisasi dpt bertahan di segala cuaca,tdk lapuk dimusim hujan dan tidak pula lekang di musim panas.
Dlm upaya mengemban tugas Pujakesuma sbgmna diamanahkan AD/ART Pasal 5 ayat b "meningkatkan kualitas SDM dan kehidupan sosial ekonomi warga Pujakesuma dan lingkungannya," DPP tlh menandatangani MoU bersama PT Sena Perkasa Indonesia mempekerjakan 37 ,org putra Jawa ,menjadi sekuriti di kantor pemerintahan dan kantor swasta,selain itu juga tlh memberi beta siswa program D3 pd ,100 org putra putri Jawa selama 3 tahun disalah satu akademi managemen informatika di Medan.
Hal ini dianggap fantastis oleh beberapa pemerhati paguyuban.Kedepan kita berharap Pujakesuma terus berkembang,berjuang memikirkan nasib putra putri Jawa agar terus maju,berkualitas sdm nya maupun status sosial ekonominya setara dgn putra putri etnik lain dlm untaian NKRI (Suratno Gurdi).
Setuju pak dengan adanya paguyuban jawa adalah pemersatu seluruh warga jawa yg ada di sumatera dengan tujuan untuk mempererat silaturrahim dan meningkatkan kesejahteraan seluruh warga jawa baik dari segi perekonomian maupun sumber daya manusianya jd bukan sebagai ajang seremonial saja
BalasHapus