Selasa, 03 Juni 2014

PUJAKESUMA CITRA DAN PERTUMBUHAN

Membangun  citra itu memang penting untuk memperkenalkan diri agar dikenal di masyarakat luas. Cara efektif  yaitu dengan upaya terus menerus berkreasi dan berinovasi menggunakan cara-cara baru agar bisa terus berkembang.

Perubahan dunia saat ini sangat dipicu oleh pesatnya kemajuan di bidang teknologi informasi. Pada zaman dulu komunikasi jarak jauh hanya bisa  dilakukan dengan alat yang saat itu  dinilai canggih seperti telegram,telephon,radio,pager dan lainnya.
Tapi sekarang alat komunikasi yang sedemikian sebahagian besar sudah tidak dipakai lagi terkesan  menyisakan sejarah alias masuk  ‘gudang’.

Teknologi informasi dan komunikasi  terbaru saat ini pun lahir seperti  hand phone,skype dan lainnya membuat jarak dan luas bumi terasa kecil karena informasi penting  dapat tersampaikan  dalam waktu sekian detik ke tempat yang dituju.Bahkan penggunaannya sangat ampuh untuk membangun opini  dan mengembangkan  citra  untuk suatu tujuan.

Cara baru dan baik  membangun opini dan mengembangkan citra adalah melalui social media yang terus berkembang. Begitupun ‘pencitraan’  bukanlah tujuan akan tetapi sebagai salah satu cara menuju sukses.

Pencitraan tanpa dibarengi dengan tindakan nyata dari apa yang dicitrakan sama seperti ‘tong kosong nyaring bunyinya ’  alias NATO ( No Action Talk Only).

Pertumbuhan bukan sekedar perubahan.Sebaliknya perubahan  adalah bagian dari pertumbuhan.Mengapa demikian???. Pertumbuhan artinya ‘hidup’ (tumbuh) dan terus berkembang, tidak ada matinya. Dalam kaitan ini Penulis lebih ingin memakai istilah ‘pertumbuhan’ tidak memakai kata ‘perubahan’ yang selalu dipakai  banyak orang akhir-akhir ini.

Organisasi kemasyarakatan seperti Pujakesuma bukanlah organisasi politik  akan tetapi walaupun demikian dalam kiprahnya berorientasi pada pertumbuhan dalam menjalankan visi dan misinya.

Organisasi manapun dalam membangun citra mencapai pertumbuhan  tidak terlepas dari opini yang dibangun,focus pada tindakan-tindakan nyata ,mendasari keputusan pada prinsip ,memberI substansi  dan bekerja keras untuk mengendalikan takdir agar lebih baik  dari pada kelihatannya.

Pujakesuma dalam perjalanannya boleh dikatakan sudah membuahkan hasil nyata. Jika dulu sifatnya  masih seperti keguyuban “serikat tolong menolong” kini sudah maju selangkah lagi, ditandai oleh beberapa hal antara lain; dalam kurun waktu tahun 2011 sampai sekarang  telah menorehkan sejarah penting seperti terbitnya legal standing  Pujakesuma dari Kemendagri dan Kemenkumham, terlaksananya pengukukan DPP dan pelantikam DPW,DPD Kabupaten/Kota oleh Ketua Pembina DPP Pujakesuma H. Gatot Pujonugroho  di Hotel Tiara Medan, terbentuknya GPN Center yang turut ambil bagian dalam pemenangan  H. Gatot Pujonugroho menjadi Gubernur Sumatera Utara 2013-2018, terkonsolidasinya DPW/DPD Kabupaten/Kota di Sumut dan DPW Pujakesuma Riau, terbangunnya Joglo di DPD Pujakesuma Kabupaten Asahan dan Labuhan Batu, terlaksananya MoU antara Pujakesuma dengan Akademi Managemen dan Informatika Komputer (AMIK) Poli Bisnis Medan bea siswa 100 orang putra-putri jawa, terlaksananya MoU  antara Pujakesuma dengan PT. Sena Perkasa Indonesia mempekerjakan 37 orang  putra  jawa di beberapa kantor Instansi Pemerintah dan Swasta sebagai Sekuriti.

Itu semua adalah kerja Tim yang selalu berorientasi pada pertumbuhan dan hasil mencapai perubahan maju.Seyogianya warga  Pujakesuma berbesar hati atas capaian ini.

Mudah – mudahan kedepan  Pujakesuma bertumbuh- kembang lagi, selalu menemui jalan menanjak, berani keluar dari zona nyaman untuk mengembangkan keyakinan dan pengaruh.

Abaikan kritik yang merusak terimalah kritik yang membangun. Bila ada warga Pujakesuma mengatakan  Pujakesuma selama kurun waktu ini belum berbuat mungkin ia baru saja terbangun dari tidurnya di siang hari. Ironisnya itu sama seperti  ’ meludah ‘ di sumur yang airnya kelak ia minum sendiri.

Kita berharap hal ini tidak terjadi apalagi usia Pujakesuma sudah cukup matang di Ulang Tahunnya yang ke 34 pada 10 Juli 2014. ( Suratno Gurdi ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar