Membangun citra itu
memang penting untuk memperkenalkan diri agar dikenal di masyarakat luas.
Cara efektif yaitu dengan upaya terus
menerus berkreasi dan berinovasi menggunakan cara-cara baru agar bisa
terus berkembang.
Perubahan dunia saat ini sangat
dipicu oleh pesatnya kemajuan di bidang teknologi informasi. Pada zaman dulu
komunikasi jarak jauh hanya bisa dilakukan
dengan alat yang saat itu dinilai canggih seperti telegram,telephon,radio,pager dan
lainnya.
Tapi sekarang alat komunikasi yang
sedemikian sebahagian besar sudah tidak dipakai lagi terkesan menyisakan sejarah alias masuk ‘gudang’.
Teknologi informasi dan
komunikasi terbaru saat ini pun lahir
seperti hand phone,skype dan lainnya
membuat jarak dan luas bumi terasa kecil karena informasi penting dapat tersampaikan dalam waktu sekian detik ke tempat yang
dituju.Bahkan penggunaannya sangat ampuh untuk membangun opini dan mengembangkan citra untuk suatu tujuan.
Cara baru dan baik membangun opini dan mengembangkan citra adalah
melalui social media yang terus berkembang. Begitupun ‘pencitraan’ bukanlah tujuan
akan tetapi sebagai salah satu cara menuju sukses.
Pencitraan tanpa dibarengi dengan tindakan
nyata dari apa yang dicitrakan sama seperti ‘tong kosong nyaring bunyinya ’ alias NATO ( No Action Talk Only).
Pertumbuhan bukan sekedar
perubahan.Sebaliknya perubahan adalah
bagian dari pertumbuhan.Mengapa demikian???. Pertumbuhan artinya ‘hidup’ (tumbuh) dan terus berkembang, tidak
ada matinya. Dalam kaitan ini Penulis lebih ingin memakai istilah ‘pertumbuhan’ tidak memakai kata ‘perubahan’ yang selalu dipakai banyak orang akhir-akhir ini.
Organisasi kemasyarakatan seperti
Pujakesuma bukanlah organisasi politik akan
tetapi walaupun demikian dalam kiprahnya berorientasi pada pertumbuhan dalam
menjalankan visi dan misinya.
Organisasi manapun dalam membangun
citra mencapai pertumbuhan tidak
terlepas dari opini yang dibangun,focus pada tindakan-tindakan nyata ,mendasari
keputusan pada prinsip ,memberI substansi
dan bekerja keras untuk mengendalikan takdir agar lebih baik dari pada kelihatannya.
Pujakesuma dalam perjalanannya boleh
dikatakan sudah membuahkan hasil nyata. Jika dulu sifatnya masih seperti keguyuban “serikat tolong menolong” kini sudah maju selangkah lagi, ditandai
oleh beberapa hal antara lain; dalam kurun waktu tahun 2011 sampai
sekarang telah menorehkan sejarah
penting seperti terbitnya legal standing Pujakesuma dari Kemendagri dan Kemenkumham,
terlaksananya pengukukan DPP dan pelantikam DPW,DPD Kabupaten/Kota oleh Ketua
Pembina DPP Pujakesuma H. Gatot Pujonugroho
di Hotel Tiara Medan, terbentuknya GPN
Center yang turut ambil bagian dalam pemenangan H.
Gatot Pujonugroho menjadi Gubernur Sumatera Utara 2013-2018,
terkonsolidasinya DPW/DPD Kabupaten/Kota di Sumut dan DPW Pujakesuma Riau,
terbangunnya Joglo di DPD Pujakesuma Kabupaten Asahan dan Labuhan Batu,
terlaksananya MoU antara Pujakesuma dengan Akademi Managemen dan Informatika
Komputer (AMIK) Poli Bisnis Medan bea siswa 100 orang putra-putri jawa,
terlaksananya MoU antara Pujakesuma
dengan PT. Sena Perkasa Indonesia mempekerjakan 37 orang putra jawa di beberapa kantor Instansi Pemerintah
dan Swasta sebagai Sekuriti.
Itu semua adalah kerja Tim yang
selalu berorientasi pada pertumbuhan dan hasil mencapai perubahan
maju.Seyogianya warga Pujakesuma berbesar
hati atas capaian ini.
Mudah – mudahan kedepan Pujakesuma bertumbuh- kembang lagi, selalu
menemui jalan menanjak, berani keluar dari zona nyaman untuk mengembangkan
keyakinan dan pengaruh.
Abaikan kritik yang merusak
terimalah kritik yang membangun. Bila ada warga Pujakesuma mengatakan Pujakesuma selama kurun waktu ini belum
berbuat mungkin ia baru saja terbangun dari tidurnya di siang hari. Ironisnya
itu sama seperti ’ meludah ‘ di sumur yang airnya kelak ia minum sendiri.
Kita berharap hal ini tidak terjadi
apalagi usia Pujakesuma sudah cukup matang di Ulang Tahunnya yang ke 34 pada 10
Juli 2014. ( Suratno Gurdi ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar